Mendapati keadaan seperti itu, sebagai suami siaga dan suami yang baik, saya mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi, kok bisa lewat dari perkiraan. Meski sebenarnya yang menjadi faktor keingin tahuan saya bukan karena saya suami siaga dan suami yang baik, tetapi karena khawatir dan takut terjadi hal yang tidak diinginkan bagi ibu dan bayi. Maklum anak pertama, harus banyak belajar dan rajin mengumpulkan informasi seputar proses kelahiran dan usia kehamilan yang sudah lewat dari perkiraan.
Setelah kemaren saya mencari informasi di google, akhirnya saya bisa sedikit tenang dan menghela nafas panjang. Ternyata dari semua informasi yang saya baca menjelaskan bahwa lewatnya usia kehamilan istri saya masih tergolong normal. Menurut ilmu kedokteran, kehamilan bisa dikatakan baik-baik saja dan bisa melakukan persalinan secara normal apabila usianya 280 hari atau 40 minggu dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Jika misalkan lebih dari usia tersebut, maka masih bisa ditolerir sampai usia 42 minggu (294 hari). Dalam waktu yang ditolerir ini juga masih bisa menunggu untuk mendapatkan kontraksi secara alami. Tetapi jika telah lewat dari waktu yang ditolerir maka disarankan untuk berkonsultasi kepada bidan atau dokter untuk selanjutnya diambil tindakan.
Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya dan saya langsung menghitungnya secara pasti. Pada buku KIB yang diberikan bidan tertulis bahwa hari pertama haid terakhir istri saya adalah tanggal 18 Maret 2015. Berarti jika sampai hari ini, tanggal 30 Desember 2015 usia kehamilannya adalah 287 hari atau 41 minggu. Berarti menurut keterangan diatas, istri saya sudah seminggu masuk waktu yang bisa ditolerir. Sempat khawatir mengetahui keadaan ini. Tapi saya mencoba tenang dan menceritakannya kepada istri. Saya tetap memberi semangat dan menyuruhnya untuk selalu tenang, karena dua hal ini merupakan kunci dari lancarnya proses persalinan. Saya juga mengingatkannya untuk selalu berdo'a dan meminta pertolongan kepada Allah, Yang Maha Memberikan Pertolongan..
Untuk menambah pengetahuan tentang hal ini, semalam kami juga telah berkonsultasi kepada bidan. Ternyata bidan sependapat dan meng-iyakan semua apa yang telah saya baca diinternet. Dengan jelas dan panjang lebar dia menjelaskan banyak hal seputar kehamilan lewat bulan (ini istilah yang dikenal dalam ilmu kebidanan). Dia memadukan antara pengetahuan dan pengalamannya seputar persalinan dan usia kehamilan yang lewat dari perkiraan. Dia menjelaskan tentang A, kemudian memadukan dengan pengalamannya saat persalinan si ibu B yang berhubungan dengan A. "Kalau misalkan usia kehamilan istri saya lewat dari 42 minggu bagaimana, bu?" Saya bertanya dan berandai-andai. Sekali lagi dengan jelas dan panjang lebar dia menjelaskan bahwa jika usia kehamilan lewat dari 42 minggu, maka akan terjadi beberapa kemungkinan, dan yang paling sering dialamaninya empat hal berikut:
1. Ari-ari atau placenta akan menurun fungsinya dalam mentransfer nutrisi kepada bayi. Dimana jika ini terjadi akan menyebabkan bayi kekurangan nutrisi dan akan mengakibatkan resiko fatal yaitu kematian. Atau jika misalkan ari-ari bekerja secara normal, bayi akan berukuran besar dan tidak normal seperti bayi pada umumnya.
2. Saat proses persalinan, pernafasan bayi akan terganggu oleh kental dan keruhnya air ketuban.
3. Metabolisme jaringan kulit janin akan rusak, keriput dan tampak tua karena janin kekurangan oksigen.
4. Akan besar kemungkinan bayi lahir cacat.
Wah.. Mendengar penjelasan bidan soal ini, saya kok merasa serem ya. Tapi sekali lagi, saya tetap berusaha untuk tenang dan memberi semangat kepada istri. "Pokoknya begini, jika sampai lebihnya dari 40 minggu sudah sampai 10 hari, sampean ke dokter spesialis bu. Jangan nunggu sampai dua minggu. Cek dulu kesehatan sampean dan bayinya. Tanyakan kepada dokter, apa langkah terbaik yang harus dilakukan. Saran saya, ikuti semua apa yang diperintahkan dokter. Semoga persalinannya lancar, sampean dan bayinya juga sehat". Bidan berpesan panjang lebar saat kami pamit mau pulang. Amin... Terimakasih, bu..
Ya Allah.. Berikan kesehatan, keselamatan dan kemudahaan persalinan bagi istri dan anak hamba.. Segerakan kami bisa berjumpa dengan anak kami, ya Allah.. Dan dengan izin-Mu, semoga persalinan istri hamba bisa dilakukan dalam kurun waktu sepuluh hari yang tersisa ini, ya Allah.. Amin..
Saya dulu kalau nenurut USG 41 minggu, alhamdulillah semua sehat tapi harus caesar karena posisi bayi melintang.
BalasHapusSemoga diberi kelancaran dan semua baik2 saja ya mas. Amin....
ikut mendoakan untuk kelancaran persalinan istirnya ya
BalasHapussemoga selalu sehat ibu dan bayinya aamiin
BalasHapuskemaren Asyiroh HPL lebih dua hari
BalasHapusair ketuban ecah duluan
kasian
bayi dirawat dan harus transfusi juga
seminggu di RS
kasian
Waah..selamat ya mas Rosid.. semoga nantinya si baby lahir dengan selamat juga ibunya. Titip salam dari saya ya
BalasHapuskasusnya persis kaya aku dulu... 42 minngu..akhirnya cesar.., semoga istrinya bisa lahiran sehat dan normal ya.. aamiin
BalasHapusPengalaman saya ketika melahirkan anak pertama juga sempat belum ada tanda-tanda melahirkan hingga mendekati tanggal perkiraan. Dokter kandungan lalu bilang kalau sampe lebih sekian hari dari tanggal perkiraan, maka harus segera ada tindakan. Sekalipun itu harus caesar. Karena gak baik juga untuk bayinya.
BalasHapusSemoga persalinannya nanti dilancarkan, ya
ngeri juga ya. aku dulu malah maju 1 bulan
BalasHapusSaya malah lahiran lewat beberapa minggu, habis ga mules-mules.
BalasHapusSaya malah lahiran lewat beberapa minggu, habis ga mules-mules.
BalasHapusMbakku anak pertama jg lewat beberapa hari
BalasHapusalhamdulillah skrg dedek dah lahir
gimana Mas, istrinya sudah melahirkan kah?? semoga ibu dan bayinya sehat selalu yah Mas, amin..
BalasHapusSelamat deg-degan menunggu jabang bayi lahir, Mas. Semoga Ibu dan bayinya sehaat yaa.. :)
BalasHapus