Oke, pada tulisan saya ini saya hanya ingin sedikit berbagi cerita bahwa menjadi sebagian tulang punggung keluarga ternyata mudah-mudah sulit. Ya, akhir-akhir ini, setelah bapak saya kecelakaan dan kakinya patah, beliau sudah tidak bisa lagi bekerja untuk menghidupi keluarga. Sebagai anak laki-laki tertua otomatis saya yang harus menanggungnya. Sulit memang pada awalnya, karena saya masih belum terbiasa memikirkan kehidupan keluarga, tapi akhirnya saya terbiasa juga.
Mudah dan sulit buat saya sudah seperti dua mata koin yang tak dapat dipisahkan.
Ketika ia dilempar ia berproses menentukan mata koin mana yang harus ditampilkan. Begitu juga dengan apa yang saya alami sekarang, ketika ada masalah saya harus berusaha untuk menyelesaikannya baru akhirnya saya simpulkan bahwa masalah itu mudah atau sulit.
Ketika sedang menulis begini, saya selalu teringat dengan bidadari kecil saya. Sayang.. Sedang apa kau disana? Orang yang kamu sayang sekarang sedang berjuang untuk membuktikan kepada dunia, bahwa ia bisa jadi suami yang baik untukmu kelak.. :)
(Maaf jika tulisan ini tidak ada kaitannya antara pragraf yang satu dengan pragraf yang lainnya)..
Intinya, sulit atau mudah menghadapi masalah, yang paling penting jangan menyerah!
Oya, tak terasa ramadhan sudah delapan belas hari ya.. ? Ayo tetap semangat untuk menggapai kefitrian kita bersama, selamat berbuka puasa...
waduh kasian banget bapak'nyooooooooooooo
BalasHapussetuju banget, sesulit apapun keadaan yang menghadang,intinya kita sebagai lelaki pantanglah untuk menyerah...maju terus labrak dan seruduk sajah.
BalasHapusmoga ayahnya cepet sembuh, dan bidadari kecilnya selalu sehat
Amin..
HapusTerimakasih mas.
setiap kesulitan ada hikmah yang terkandung didalamnya, dan dibalik setiap kesulitan yang dihadapi, ada kemudahan yang ALLAH janjikan.....salam :-)
BalasHapusBenar mas, saya selalu yakin bahwa Allah tidak akan menguji saya begini kalau saya tidak bisa menjalaninya.. :)
HapusSesusah apapun menjadi tulang punggung keluarga, kalau ada penyemangatnya tetap kuat. Siapa lagi penguatnya kalau bukan orang yang kita sayangi.
BalasHapusBenar mas, hanya keluarga dan bidadari kecil saya yang selalu sabar untuk menguatkan saya.. :)
Hapus