Selamat datang kembali di Kopiah Putih sahabat.. Rindu rasanya untuk bisa menulis kembali, rindu untuk menulis apa yang saya lihat, dengar dan rasa. Semoga akan terobati semua rindu itu karena tulisan ini. (Itu dan ininya saudara kembar, kalau satunya disebutkan, yang lainnya juga harus disebutkan. Takut sakit..) Ah, jadi kemana arah tulisan ini!!
Oke fokus., Seperti biasa, tulisan ini masih sama dengan tulisan-tulisan sebelumnya, tulisan yang diharapkan akan bermanfaat. Hehe, semoga..
"Wibawa itu lho juga ada tempatnya. Gak pas selamanya harus wibawa. Ada waktunya juga. Apalgi sampek sok wibawa, parah..!"
Haha
Terasa tidak mengenakkan ya bacanya?
Semoga begitu. Karena saat saya mendengarkan kalimat ini, saya juga merasa tidak enak. Nah, kalau benar begitu, berarti setidak-tidaknya saya sukses memberikan stimulus untuk Anda.. haha PD amat saya ternyata..
Terasa tidak mengenakkan ya bacanya?
Semoga begitu. Karena saat saya mendengarkan kalimat ini, saya juga merasa tidak enak. Nah, kalau benar begitu, berarti setidak-tidaknya saya sukses memberikan stimulus untuk Anda.. haha PD amat saya ternyata..
Kalimat tersebut adalah pendapat teman, yang kebetulan waktu itu sedang nge-gosip eh bukan ding, sedang evaluasi kecil-kecilan kinerja atasan salah satu teman yang sifat dan sikapnya terkesan sok wibawa.
Jadi, waktu itu kita membahas sedikit tentang penting dan tidaknya sifat wibawa pada seseorang. Bagi seorang pemimpin, memang sifat wibawa perlu adanya, sangat perlu malah. Karena dengan wibawa, seorang pemimpin akan selalu dihargai dan menjadi teladan terbaik bagi bawahannya, jika misalkan sifat wibawa tidak dimiliki oleh seorang pemimpin saya rasa akan hancur reputasi terbaiknya. Pendapat saya lho ya..
Namun tidak begitu dengan teman saya itu. Rasa-rasanya dia kecewa dengan sifat wibawa seorang pemimpin pada organisainya. Menurutnya, pemimpin memang harus wibawa namun harus tahu situasi dan kondisi juga. Entah dimana letak kekecewaannya, cuma terasa sekali dari intonasi bicaranya waktu itu, terdapat rasa kecewa.
Kalau saya boleh berpendapat, rasanya wajar jika teman saya itu kecewa. Karena memang wibawa itu tak perlu dipaksa, biasanya akan timbul dengan sendirinya. Apalagi sampai 'sok', itu malah akan menambah masalah dalam sebuah organisasi.
Namun tidak begitu dengan teman saya itu. Rasa-rasanya dia kecewa dengan sifat wibawa seorang pemimpin pada organisainya. Menurutnya, pemimpin memang harus wibawa namun harus tahu situasi dan kondisi juga. Entah dimana letak kekecewaannya, cuma terasa sekali dari intonasi bicaranya waktu itu, terdapat rasa kecewa.
Kalau saya boleh berpendapat, rasanya wajar jika teman saya itu kecewa. Karena memang wibawa itu tak perlu dipaksa, biasanya akan timbul dengan sendirinya. Apalagi sampai 'sok', itu malah akan menambah masalah dalam sebuah organisasi.
Santai saja teman.. Suatu saat pimpinanmu itu akan sadar juga, bahwa kau dan teman-temanmu tidak suka dengan sok wibawanya itu.
Tak perlu dikatakan, tunjukkan saja dengan sikap. Atau kalau perlu, jika rapat bulanan itu teragendakan lagi, persiapkan argumen terbaikmu untuk mengungkapkan bahwa kau tidak suka dengan sikap pemimpinmu itu.. Oke?
Tak perlu dikatakan, tunjukkan saja dengan sikap. Atau kalau perlu, jika rapat bulanan itu teragendakan lagi, persiapkan argumen terbaikmu untuk mengungkapkan bahwa kau tidak suka dengan sikap pemimpinmu itu.. Oke?
Salam saya..
Gambar diambil dari sini.
Sifat wibawa itu sangat penting teman.
BalasHapusApalagi dalam mencari pasangan.
Itu kalau buat saya kriteria utama.
Wi.... bawa BMW
Wi ... bawa Jaguar
Wi ... bawa yang lain-lainnya
Hahay.. :)
Setahu saya wibawa itu muncul dari besarnya manfaat yang kita berikan.
HapusBisa juga karena prestasi.
Yang utama adalah ikuti aturan yang berlaku dan lakukan apa yang diucapkan.
Salam.....
Untuk menegakan wibawa saja, kita juga kudu bijak ya Mas. Gak sembarangan ditegakan, mesti lihat situasi dan kondisi. Nah kalau diantara teman-teman sebaya apa iya juga kudu menegakan wibawa seorang pemimpin?
BalasHapuswibawa kadang juga diperlukan pada sikon tertentu, kalau wibawa rada dipaksa kok ya kelihatannya emang nggak enak ya,,,berat ya kelihatannya,,,rada canggung gitu kalau mau sok dekat,,,lebih senang sama yang grapyak,,,lebih cepat klop :)
BalasHapusPemimpin berwibawa pasti dihormati tp kl sok berwibawa malah ngeselin x ya mas
BalasHapuswibawa tak perlu direkayasa, biarkan muncul secara alami. Pamor akan mengundang rasa hormaat sepantasnya. Yang penting, kerja....
BalasHapusHoOh, Wibawa yang dibuat2 malah terkesan sombong. Dan, Wibawa tuh kayaknya udah bawaan bayi deh, Mas. :D
HapusBuat temannya, moga bisa sabar, yes.
wibawa yang dipaksakan terlihat kaku ya
BalasHapusbuat aku pribadi wibawanya seseorang itu terlihat dengan sendirinya dan kita yang menilai...kalau wibawa yang dibuat-buat..bisa-bisa aku ketawa deeech *llirik ruangan sebelah ***ooops
BalasHapussalam kenal mas pendatang baru ni,..
BalasHapuskewibawaan itu harus ditunjukkan dengan objektif ya mas, soalnya tanpa wibawa, maka adab kita dan harga diri tidak akan terlihat bagus betulkan :D