Akhirnya, Do'a itu Dikabulkan-Nya

Malam ini, tiba-tiba saya teringat akan tulisan Mbak Dwi beberapa waktu lalu. Tulisan yang menceritakan tentang keinginan besar saya, untuk segera bisa menyempurnakan separuh agama saya.

Ya, tulisan yang mengundang banyak do'a tulus dari pembaca.
Do'a tulus yang membuat saya bertambah semangat.
Do'a tulus yang menjadi perantara semua berjalan lancar.
Do'a tulus yang akhirnya ikatan pernikahan itu akan menjadi pasti.
Do'a tulus yang akhirnya diterima oleh-Nya.

Dari do'a-do'a yang terpanjat tulus itu juga, akhirnya membuat saya mengerti. Mengerti akan bahagia, semangat, tersenyum, sedih, capek, menyelesaikan perbedaan pendapat dan semuanya. Tak berlebihan rasanya, jika semua proses ini saya anggap sebagai pelajaran paling berharga.

Hal ini terjadi, 'mungkin' karena baru pertama kali saya menghadapinya. Menghadapi kenyataan yang memaksa saya untuk bisa dan menyelesaikan dengan baik.

**

"Tak mudah lho, mempersiapkan pernikahan itu. Akan ada banyak masalah didalamnya. Tapi saya percaya kamu bisa".
 
"Kerjakan yang mesti dikerjakan. Capek sedikit, tak masalah, toh ini demi kebahagiaan kita".

"Tapi jangan terlalu capek, sayang..
Tetap jaga kesehatan"

***

Suatu saat nanti, saya akan baca kembali tulisan ini untuk mengingat bagaimana tidak mudahnya mempersiapkan pernikahan, dan bagaimana saya hanya berfikir kebahagiaan setelah menikah agar saya tetap semangat..

Meski hanya tulisan tak jelas alur ceritanya, setidaknya akan ada kenangan indah nanti untuk kami, untuk keluarga kami.. ^_^

JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

TULISAN MENARIK LAINNYA