Demam Togel - Sebuah Pembicaraan

Assalamu'alaikum..
Wa'alaikumsalam..
Apa kabar?
Baik, kamu?
Alhamdulillah baik juga.
Istri dan calon anakmu sehat?
Alhamdulillah.. Semua keluargaku disini sehat. Istri dan keluargamu sehat juga, kan?
Iya, alhamdulillah..
Tumben telpon. Ada apa? Ada sesuatu yang pentingkah?
Tidak begitu penting sih, cuma mau cerita-cerita soal hidup baruku disini.
Oh ya? Kenapa? Ada cerita apa?
Ehhmm.. Seneng sih, bisa secepat ini tahu tentang gaya hidup masyarakat yang sebenarnya. Ternyata ada banyak perbedaan, antara masyarakat di pesantren dan di luar pesantren.
Hehehe.. Saya sudah merasakan lebih awal dari kamu.
Ini.. Tenyata tetangga dan masyarakat lingkungan sekitarku demam togel.
Hah? Masak?
Iya, hampir setiap hari aku melihat dan mendengar tentang togel.
Lho, kok bisa?
Ya bisa lah.. Lha wong rumah yang aku tempati sekarang dempetan sama warung kopi. Disitulah sumber masalahnya. Dan parahnya lagi, sepupu istriku ternyata yang 'jualan'!
Astaghfirullah.. Kok bisa sih? Terus kamu gimana? Apa yang bisa kamu lakukan dengan keadaan itu?
Jujur, sebenarnya berat hidup dengan lingkungan yang seperti ini. Tapi mau gimana lagi. Yang akau lakuin ya diam saja.
Lho? Kok diam? Togel itu judi lho. Yang namanya judi itu haram. Kamu harus mencegah orang-orang yang berurusan dengan itu.
Hah? Aku? Aku lho orang baru disini, gak mungkin lah bisa sejauh itu. Tapi, sekarang paling tidak aku sudah melakukan amal ma'ruf nahi mungkar.
Diam itu bukan amal ma'ruf nahi mungkar!
Hehehe.. Iya juga sih, tapi diamku bukan sembarang diam. Diamku selalu terpanjatkan do'a agar orang-orang yang berusrusan dengan judi itu segera dibukakan pintu hatinya.
Waah.. Bagus dong!
Terus selain itu menurutku yang paling penting adalah bagaimana caranya agar aku tidak ikut terjerumus. Itu amal ma'ruf nahi mungkar yang paling berat buatku. Aku harus berperang melawan diriku sendiri agar aku gak ikut-ikutan.
Sip.. Itu yang paling penting. Tapi usahakan agar suatu saat kamu bisa menjadi penerang untuk mereka, kamu bisa menjadi washilah dalam perubahan mereka. Kudo'akan agar kau bisa...
Amin...
Eh.. Tapi se-'demam' apa sih?
Parah.. Mungkin kalau demamnya penyakit badan, sudah masuk kategori demam kronis. Bagaimana tidak kronis, lha wong dimana-mana yang diobrolin masalah togel. Diwarung, dipinngir jalan, dipemandian umum, diteras-teras rumah, pokoknya disemua tempat. Pernah sekali, pas waktu aku main kerumah sepupu istriku yang aku sebut 'jualan'. Mungkin yang mau transaksi merasa tidak enak karena ada aku disitu, tau gak gimana proses transaksinya?
Gimana?
Pakai bahasa isyarat! Bahasa yang gak aku ngerti sama sekali. Setelah itu, si sepupu memberikan selembar kertas dan sipembeli memberikan uang. Aku baru tahu setelah sampai rumah karena istri yang cerita kalau tadi itu transaksi haram.
Pernah juga kapan hari aku ngantarkan istri kondangan. Karena yang diundang cuma istri, ya aku memilih untuk duduk di teras rumah orang Yang kebetulan disitu sudah banyak orang. Tau nggak apa yang mereka bicarakan?
Pasti togel!
Ya! betul! Mereka dengan santainya membicarakan perkara haram itu seakan merasa tidak berdosa. Jangan tanya kemana pihak berwenang dalam masalah ini, karena usut punya usut pihak itu selalu melindungi orang-orang yang 'menggeluti' dunia hitam ini.
Wah.. Benar-benar parah berarti. Kamu jangan sampai terjerumus ya. Tanamkan dengan kuat bahwa kamu tak akan ikut terjerumus. Dengan begitu minimal ada manfaatnya lah kita pernah mengenyam pendidikan pesantren.
Yang pasti itu sudah menjadi niatku. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik.. Amin..
Amin..
Yasudah, kita lanjut ntar ya. Kamu jangan bosan buat dengerin cerita saya. Salam untuk keluargamu disana.
Iya, akan kusampaikan.
Assalamu'alaikum..
Wa'alaikumsalam..

JANGAN LUPA, BAGIKAN TULISAN INI