Menikah adalah impian terbesar bagi setiap orang untuk dapat membentuk dan membina keluarga yang bahagia serta meneruskan garis keturunannya. Pernikahan juga menjadi sebuah ikrar suci yang benar-benar paling membahagiakan. Karenanya, pernikahan tidak boleh disikapi secara enteng dan sembarangan. Semua harus melalui proses yang luar biasa memakan waktu, tenaga dan pikiran.
Salah satu yang sangat penting dalam sebuah proses pernikahan adalah tersedianya biaya yang mencukupi. Tak jarang, biaya menjadi tolak ukur terlaksananya sebuah pernikahan. Bahkan, sesederhana apapun sebuah pernikahan paling tidak pasti membutuhkan biaya. Setidaknya untuk biaya administrasi dan penghulu. Tetapi yang harus selalu diketahui, besaran biaya menikah itu jumlahnya relatif dari semua segi.
Saya yang sudah menikah 3 tahun lalu merasakan sendiri bahwa murah dan mahalnya biaya menikah itu relatif. Ya, kata sebagian orang biaya pernikahan saya murah, karena saya hanya melakukan selametan dan resepsi dengan konsep yang sangat sederhana. Tetapi bagi kami, semua biaya yang digunakan tidak sedikit, kami harus mempersiapkan semuanya jauh hari sebelum pelaksaan. Sekali lagi, biaya menikah itu, relatif. Bisa murah dan bisa mahal. Tergantung dari segi mana kita menilainya. :)
Nah, bagaimana jika Anda sudah siap, yakin dan percaya untuk menikah, tetapi masih terkendala biaya yang kata banyak orang menikah itu tidak murah? Pesan saya, percayalah bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini. Apalagi untuk sebuah niat yang istimewa, mengikuti sunnah nabi. Insyaallah semuanya bisa lancar dan yang pasti bisa menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Jangan terlalu dibuat pusing oleh biaya, karena biasanya niat suci selalu diiringi oleh ridho dan izin Allah. Biaya yang sedikit juga bisa kok, melaksanakan pesta pernikahan yang sakral dan mengesankan. Saya sendiri sudah mengalami.
Coba saja, simak pengalaman saya berikut ini.
Melakukan prosesi pernikahan dirumah
Sejak awal, saya dan calon istri sudah sepakat untuk menggelar semua acara pernikahan dirumah. Mulai dari acara akad, selametan hingga resepsi.
Kenapa dirumah? Karena selain didaerah kami belum umum melakukan prosesi pernikahan di dalam gedung, hal ini juga dapat menghemat biaya yang cukup banyak.
Melakukan prosesi pernikahan digedung itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, lho! Tidak cukup hanya dengan puluhan juta. Jadi, dari pada untuk sewa gedung lebih baik digunakan untuk kebutuhan lain. Misalnya untuk menyewa tenda, kursi dan lainnya.
Meski Dirumah, Bisa Mewah
Yang namanya pernikahan, pasti butuh tempat yang layak untuk keluarga dan para tamu undangan. Mengadakan pernikahan di rumah juga bukan alasan untuk tidak meyiapkan tempat terbaik dan mewah.
Untuk merealisasikan ini, kita harus benar-benar bisa mengaturnya dengan baik. Dan yang pasti dengan rincian biaya pernikahan yang tidak terlalu tinggi. Yang dapat kita lakukan adalah menyewa kursi, panggung atau tenda sederhana, kemudian kita bisa mendekorasinya sesuai keinginan kita sendiri.
Sederhana, Hemat, Tapi Layak Sebar
Untuk maslah undangan, awalnya saya menginginkan undangan yang sangat sederhana. Saya ingin undangan yang akan kami sebar adalah undangan yang dapat ditemui ditoko-toko ATK, tinggal nge-print nama, tanggal resepsi dan lainnya. Alasannya, biar hemat.
Tapi ternyata calon istri tidak setuju. Katanya undangan yang saya inginkan tersebut terlalu murah, tidak layak sebar, tidak terkesan profesional dan alasan-alasan lainnya.
Akhirnya, tanpa mengedepankan gengsi karena budget minim, kami sepakat untuk mencetak undangan yang sederhana tapi berkelas. Kalau tidak salah, harga perlembarnya Rp. 2.000,-.
Tapi undangan sederhana bukan berarti ala kadarnya, ya. Dengan kemampuan desain yang tidak begitu professional, saya berhasil membuat undangan yang akhirnya membuat orang-orang yang saya undang kagum dengan undangannya, hehe.
Alhamdulillah.. Murah tapi berkah. :)
Bijak Memilih Tamu Undangan
Memilih tamu undangan, bagi saya juga termasuk hal yang sangat perlu dipertimbangkan dengan baik. Selain untuk menghemat biaya, ada alasan penting lain kenapa memilih tamu undangan harus dilakukan dengan hati-hati. Seperti, menghindari kasak-kusuk antara keluarga, teman dan tetangga tentang hal ini.
Ya, usahakan untuk tidak mengundang sembarang orang dan hanya mengundang orang-orang terdekat saja. Pilihlah keluarga, teman dan tetangga yang benar-benar dianggap penting dalam acara poernikahan.
Dalam pemilihan tamu undangan, saya membaginya menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama, tamu yang saya undang ketika acara dirumah calon istri, dan kelompok kedua tamu yang saya undang kerumah saya sendiri. Yang diundang kerumah calon istri adalah teman kuliah yang juga tahu dan kenal kepada calon istri. Sementara teman yang saya undang kerumah sendiri adalah teman kantor, teman pas ketika dipondok dan teman pengurus pesantren.
Hal ini saya lakukan agar kami bisa mengatur dan mengira-ngira kebutuhan konsumsi, souvenir dan lainnya. Sekali lagi, ini adalah langkah terbaik untuk menekan biaya pernikahan agar hemat. :)
Rias Pengantin, Sederhana atau Glamour?
"Menikah itu hanya sekali dalam hidup, buatlah prosesnya menjadi kenangan yang sangat mengesankan". Ya, banyak sekali pesan seperti ini saya dengar saat mempersiapkan pernikahan, termasuk juga didalamnya memilih rias pengantin.
Saat pertama kali membicarakan soal rias pengantin, saya dan calon istri sepakat menggunakan konsep yang sangat sederhana. Kami sepakat untuk tidak dipajang di pentas. Melainkan kami ingin melebur dan berbagi kebahagiaan langsung bersama dengan para tamu.
Keputusan yang kami ambil waktu itu adalah, yang akan dirias hanya calon istri saja. Itupun menggunakan konsep yang sederhana, baju putih dengan rias wajah yang feminim. Sementara saya sama sekali tidak akan menggunakan make-up. Selain agar tidak ada jarak 'pentas' antara pengantin dan tamu, hal ini juga karena saya tidak terlalu suka menggunakan konsep rias pengantin glamour serta kami belum siap mengeluarkan nominal besar untuk menyewa pentas dan perias pengantin, hehehe.
Tetapi meski sederhana, kesan bahagia yang kami dapatkan sangat terasa. Saat momen bahagia, kami benar-benar bisa menikmatinya tanpa ada batas bersama semua tamu.
Makanan Pernikahan paling Enak dan Murah adalah Catering Buatan Tetangga
Seperti yang kita tahu, biaya untuk catering dalam sebuah pernikahan itu selalu membengkak setiap waktunya. Selain itu, jumlah tamu yang tiba-tiba bertambah atau kejadian lain yang tak terduga seringkali membuat jatah makanan berkurang, dan mengharuskan untuk pesan lagi.
Berbeda kasusnya ketika acara pernikahan kami yang memakai bantuan tetangga untuk memasak di dapur, jumlah, rasa dan harga makanan yang akan disajikan bisa terkontrol.
Walaupun kurang praktis dan memakan banyak tempat, tetapi hal ini sangat menghemat biaya, lho!
Abadikan Setiap Momen dalam Foto Hasil Jepretan Sahabat
Mengabadikan setiap momen di pernikahan pasti menjadi salah satu hal wajib yang tidak boleh dilupakan. Memanfaatkan kamera dan juru foto sudah tentu jadi dua hal yang dibutuhkan.
Nah, dari pada membayar mahal untuk memakai jasa fotografer, saya lebih memilih menyewa kameranya saja. Sementara untuk fotografernya saya meminta bantuan sahabat untuk mengerjakannya.
Hasilnya? Tidak banyak berbeda kok dengan hasil jepretan fotografer professional. Biayanya? Pasti jauh lebih murah dong, Sangat hemat!
Nah, itulah beberapa hal yang saya alami saat proses pelaksanaan pernikahan. Meski dengan biaya yang sedikit, saya juga bisa kok, melaksanakan pesta pernikahan yang sakral dan mengesankan.
Memang didalamnya terdapat sebuah proses yang tidak mudah dan butuh perjuangan. Terutama soal biaya. Meski sedikit, disitu ada usaha yang menurut saya sangat istimewa.
Sekedar saran, untuk urusan biaya, sedikit atau banyak memang relatif. Jika belum cukup berusahalah untuk mengumpulkannya terlebih dahulu. Yang pasti, banyak cara terbaik untuk melakukannya. Seperti misalnya ketika sudah masuk masa wajib menikah tetapi belum ada biaya yang mencukupi bisa mencoba alternatif baru yaitu pinjaman uang online tanpa jaminan dan syarat. Karena seperti yang sudah sampaikan di atas, biaya tidak jarang menjadi tolak ukur sebuah acara pernikahan.
Tetapi sebelum memutuskan untuk menikah, coba tengok dulu, berapa biaya yang ada, bagaimana prosesnya, dan jika sudah mantap, bismillah, menikahlah!
Biaya menikah tidak harus mahal. Yang penting kalian berdua yakin dan mantap untuk menjadi pasangan halal.
Salam bahagia..
Yap, pernikahan saya dan suami juga hampir mirip. Tapi kami masih "mentas di panggung" & masih pakai jasa fotografer (karena sudah sepaket dengan rias mantennya, hehehe.
BalasHapusSemoga pernikahannya sakinah mawadah warohmah ya Kang. Ga apa-apa kan doa seperti ini walo sudah 3 tahun usia pernikahannya? ^_^
betul ya penting sahnya akad kiat, pesta sih bisa diatur sesuai dg budget
BalasHapusgood...!!!
BalasHapussaya catat tipsnya mas, insyaAllah tahun depan saya nikah. sekalian lagi ngumpulin uang.
BalasHapusKalau saya prefer acara di rumah saja, pakai catering biar ga repot... terus ga perlu ngunduh mantu biar lebih hemat
Ah, Mas Rosyid. Tulisanmu membuat aku ingat setahun yang lalu pas mau nikah ribet sama urusan resepsi atau ngga? pengennya cuma akad aja di masjid tapi kebiasaan orang Madura kalau ngga resepsi kurang afdol. hahaha.
BalasHapus