Semua mimpimu akan terwujud asalkan kamu punya keberanian untuk mengejarnya. (Walt Disney)Meski tidak sama, namun ketika saya memutuskan menikah pada usia yang kata banyak orang masih muda, saya sudah yakin dengan ungkapan di atas. Ya, saya punya banyak mimpi, baik sebelum atau sesudah menikah. Dan saya sangat berani untuk mewujudkannya. Menikah pada usia 25 tahun salah satunya. Ini adalah mimpi saya, dan saya berani untuk mewujudkannya. Selain menikah, mimpi yang sekarang sedang saya coba rangkai dan wujudkan adalah punya rumah sendiri yang dekat dengan pusat keramaian.
Sebelum menikah, satu hal besar telah saya mimpikan, memiliki rumah sendiri. Sekarang, setelah menikah dan telah memiliki satu anak mimpi itu kami wujudkan secara pelan-pelan penuh dengan cinta. Pelan-pelan, tapi pasti! Begitu sahut istri saat kami membicarakannya.
Langkah pelan-pelan yang kami ambil adalah menabung sedikit dari apa yang kami miliki. Selain menabung, kami juga selalu berprinsip dan menerapkan gaya hidup irit tapi tidak pelit. Alhamdulillah, karena kesabaran istri disertai rasa berani penuh pertimbangan, awal tahun ini kami berhasil memiliki sebidang tanah yang jika tidak ada kendala tahun depan kami akan membangun rumah di atasnya. Amin...
Ada banyak alasan kenapa rumah menjadi hal yang benar-benar ingin kami miliki. Beberapa alasan pernah saya tulis diblog ini, Kami akan Mudah untuk Mendapatkan Air Bersih dan Wiraland dan Keinginan untuk Segera Memiliki Rumah Sendiri. Namun yang pasti, memiliki rumah adalah impian terbesar kami untuk membina rumah tangga dan menyiapkan masa depan yang lebih baik.
Sebelum kami berani mengambil sikap untuk membangun rumah sendiri, ada banyak pertimbangan yang telah kami pilih dan anggap palig baik. Seperti lokasi, lingkungan dan semuanya. Lokasi dan lingkunan yang paling kami perioritaskan. Lokasi yang strategis, dekat dengan pusat keramaian dan tempat kerja serta lokasinya aman dari bermacam bencana.
Kami memilih membangun rumah ditempat yang cukup dekat dengan pusat keramaian dan tempat kerja. Namun meski masih satu tahun lagi kami akan merealisasikannya, mulai dari sekarang kami sudah mencicil untuk segala persiapan dan kebutuhannya. Bahan, alat, desain dan yang pasti dana.
Berbicara soal persiapan, sekarang kami juga sedang berburu informasi soal tips dan cara membangun rumah dengan anggaran yang sangat hemat dengan hasil rumah yang nyaman buat ditempati. Banyak sekali informasi yang kami dapatkan dari bermacam-macam sumber. Semuanya kami catat, kami jadikan referensi untuk pembangunan rumah kami kelak.
Beberapa informasi tersebut berhasil saya catat yang kemudian saya jabarkan pada tulisan ini. Berikut detailnya, Tips Hemat Bangun Rumah Murah di Perkotaan.
Lakukan Pembangunan Secara Bertahap
Sampai tahun depan, menurut perkiraan dan berdasarkan kalkulasi pribadi, anggaran dana untuk membangun rumah tidak akan cukup sampai selesai 100%. Solusinya, saya akan mencicil seluruh proses pembangunannya. Mulai dari membuat pondasi terlebih dahulu kemudian istirahat sekian waktu guna menabung untuk pendanaan pembangunan tembok dan atap.
Setelah atap berdiri, kami akan melanjutkannya pada proses pembangunan bagian-bagian rumah lainnya yang pasti akan jauh lebih mudah untuk dipenuhi. Seperti kamar mandi, wc, lantai, dapur, teras, plafon dan sebagainya.
Selektif dan Pintar Memilih Toko Bangunan
Hal ini harus saya lakukan agar perhitungan persediaan bahan bangunan dan dana bisa seimbang. Untuk pemilihan toko, beberapa kali sebelumnya saya sudah melakukannya saat menjadi panitia pembangunan gedung sekolah. Saya biasa melakukan perbandngan suatu barang antara satu toko bangunan dengan yang lainnya.
Jangan Asal Memilih Tukang dan Kuli
Hindari untuk gegabah dan langsung memutuskan dalam memilih tukang dan kuli bangunan. Ini pesan yang disampaikan teman saat saya meminta pendapatnya. Jangan sampai langsung deal dengan tukang atau kuli yang tinggal di perkotaan tanpa membandingkan tarif jasanya. Tarif mereka jauh lebih mahal dibandingkan yang hidup di luar pusat kota. Ini yang bisa saya simpulkan untuk urusan tukang dan kuli. Jadi, saya berencana untuk memakai jasa tukang dari desa saja.
Nah, itulah tadi beberapa catatan yang bisa saya kumpulkan dari beberapa referensi. Catatan ini pasti akan bertambah selagi saya belum memulai membangun rumah untuk kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
Semoga bermanfaat dan salam hangat dari Bondowoso..
Ya allah pengen atu beli rumah dan bangun rumah baru ya... pengennya si nanti kalau ada rezeki beli tanah gtu ya kang, terus dikir2 ngebangun..btw bener tu harus nyari kuli yang amanah, banyak yang minta bayaran gede tapi rumah ga beres2. btw thanks ya tipsnya kang.. wajib d praktekan xixxi
BalasHapusSetuju bgt di point ke tiga mas..apalagi untuk tukang ini harus yang bnr2 kompeten.soalnya pernah dl bapakku kecewa karena milih tukang.maunya A eh sama tukangnya jadi B. Hahaha
BalasHapusSemoga dapat terwujud ya cita-citanya, aamiin... Yang paling penting adalah memilih tukang yang tepat. Jangan sampai tukang ini bekerja asal-asalan, hasilnya juga akan kecewa, seperti yang sudah sering terjadi ya mas, khususnya di perumahan.
BalasHapusSemoga segera terealisasi dan memudahkan turunnya Rahmat serta barokah
BalasHapus