Kegiatan akhir hingga awal tahun di sekolah, ulang tahun si kecil, kepala sekolah baru, cerita tinggal di rumah baru dan banyak hal indah lainnya merupakan beberapa cerita yang pernah saya tulis dan tidak selesai meski dari beberapa telah menjadi dua sampai tiga paragraf. Mengapa? Karena setelah dibaca kembali paragraf-paragraf itu tidak memiliki makna yang jelas, banyak yang kabur dan ambigu.
Ternyata benar, menulis juga harus memiliki mood yang baik, suasana dan keadaan juga berpengaruh. Tapi, niat hati ini benar adanya. Saya ingin menulis! Saya ingin menyimpan suatu keadan dalam tulisan.
Keadaan dimana saya tidak bisa melanjutkan beberapa tulisan, karena faktor mood, keadaan dan suasana..
~ Hari ini, di meja kerja kantor dan berharap tidak ada yang bertanya tentang mood, keadaan dan suasana.. ^_^
Salam bahagia..
Kalau saya asal menulis
BalasHapustidak mau terpaku dalam pakem-pakem
Mungkin ada pembaca uang bingung, tapi saya yakin tau apa yang saya sampaikan
Ngeblog, sebagai sarana untuk belajar menulis.
Menulis sambil santai aja, mas. Kalau aku nulis karena emang doyan hihihihi udah hobi dari lahir kayaknya wkwkwkwk. Seminggu ga nulis hampa rasanya. Bahkan menulis tangan pun aku masih suka di diary. Melatih otot tangan supaya singkron dengan pikiran :D
BalasHapusharus sih ini... di sini menulis sebgai rentetan bukti bahwa saya pernah menulis hal demikian
BalasHapusSaya juga gitu, kalo gak ada mood, ya menulisnya ditunda dulu. Biar bisa lebih fokus
BalasHapus